Selasa, 05 Agustus 2008

ABDI DALEM SEPUH YANG TETAP MENJUNJUNG TINGGI TRADISI KRATON YOGYAKARTA


Yogyakarta, 5 Agustus 2008

Untuk mengetahui sejarah Kraton Yogyakarta, tentu tidak sebatas bangunan fisik ataupun keluarga kerajaan yang tinggal didalamnya, namunjuga para abdi dalem maupun prajurit-prajuritnya. Merekalah yang secara sukarela, tanpa pamrih, penuh loyalitas dan berdedikasi tinggi dalam menjaga keberadaan Kraton.

Prajurit Kraton, sebagaimana kraton itu sendiri, juga mengalami pergeseran peran dan fungsi. Dimasa kerajaan, mereka benar benar berfungsi sebagai prajurit perang. Namun setelah Yogyakarta bergabung dengan Republik Indonesia, fungsi prajurit dialihkan menjadi prajurit seremonual yang bertugas pada saat upacara Garebeg Syawal, Garebeg Besar dan Garebeg Mulud ( sekaten), serta pada acara-acara penting lainnya yang digelar di Kraton Yogyakarta.

Orang tua ini adalah sosok Abdi Dalem sepuh Kraton Yogyakarta yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1756 diwilayah Hutan Beringin yang kemudian diabadikan untuk nama pasar dipusat Kota yaitu Pasar Bring Hardjo. Sedangkan istilah Yogyakarta berasal dari kata Yogya dan Karta. Yogya artinya baik dan Karta artinya makmur.

Kraton Yogyakarta sekarang ini mempunyai sekitar 2000 Abdi Dalem yang masing-masing setiap hari melakukan pekerjaan sesuai tugasnya sebagai penjaga pintu gerbang Kraton, Tempat Pasewakan Agung atau pendopo, juga ditempat tempat lain seperti misalnya yang nampak dalam gambar ini adalah sosok abdi dalem sepuh yang sampai sekarang ini masih mengemban tugas sebagai abdi dalem yang menjaga tradisi lama, abdi dalem sepuh ini seperti halnya mengemban tugas dimasa masa kerajaan tempo dulu, selalu siap sedia dihalaman pendopo pasewakan agung sewaktu waktu mendapat katimbalan (dipanggil) menerima perintah Sultan atau Keluarga Kraton lainnya.,duduk bersila diatas tanah tampa alas mulai pukul 08.00-12.00. Sementara abdi dalem yang bertugas jaga lainnya duduk bersila beralas lantai disalah satu teras bangunan Kraton, atau duduk diatas bangku menjaga pintu gerbang masuk Kraton Yogyakarta.

Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang juru bicara yang mendampingi para pengunjung kraton, bahwa ini adalah satu bentuk pengabdian Abdi Dalem yang tetap menjunjung tinggi tradisi kehidupan Kraton kepada junjungannya Sinuhun Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono ke X.

Tidak ada komentar: